Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-16 18:06:12【Resep Pembaca】764 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(72969)
Artikel Terkait
- Dinkes: Waspada paparan mikroplastik dari air hujan
- Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan
- Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI
- Kiat menghindari penyakit semasa banjir
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- Tips aman dan nyaman menonton konser
- Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura
Resep Populer
Rekomendasi

Mematri gerakan energi lestari dari sekolah berdikari

Kondisi Pelabuhan Tanjung Perak usai kedatangan kontainer Cs

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Celios dorong penguatan industri besi hingga mamin jaga ekspor RI

Petugas PPSU bersihkan sisa puing kebakaran rumah di Utan Kayu Selatan

Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan

Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura

BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman